Ada sepasang sahabat, mereka mulai berteman dari awal SMP. Laki-laki ini menjadi ketua kelas di kelasnya pas SMP dan gadis ini menjadi bendahara kelasnya. Ketika gadis ini sedang duduk semdiri didalam kelas laki-laki ini atau ketua kelasnya datang menghampirinya. “duduk sendiri aja nihh, gak kekantin ?” tanya ketua kelas. “umm enggak nih, lagi pengen sendiri aja dah di dalam kelas”, jawab gadis itu. Tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi mereka bergegas untuk duduk di bangku masing-masing. Dan kemudian jam pelajaran pun berakhir.
Setelah menuju SMA mereka
mulai menjadi lebih akrab sehingga mereka menjadi sahabat yang selalu tetap
bersama. Kemana pun mereka pergi selalu bersama sampai-sampai teman-temannya,
guru, hingga masyarakat disekitarnya menganggap mereka pacaran, tapi nyatanya
tidak.
Awal masuk SMA apa
mungkin yang membuat mereka satu ruangan lagi seperti saat mereka ketika di
SMP. Pada saat itu mereka sama-sama terkejut saat mereka saling lihat berada di
satu ruangan. “eehh kelas mu disini juga ?” tanya gadis itu. “iyaa,,”jawab
laki-laki itu sepontan, gadis itu pun terkejut, “haahh..kok bisa sih kita
sekelas lagi, kamu ikut-ikutan yaa ?” cakapnya dengan wajah yang tak karuan.
“yaa ndaklah ngapain juga saya ikutin kamu, kamu mungin itu yang ikutin saya”
tanya balik. Dan ruangan itu pun menjadi ribut dengan permasalahan yang sepele.
Tapi bukan berarti mereka
ribut berkelah, melainkan mereka senang bisa bersama kembali, satu kelas lagi
dan laki-laki itu pun menjadi ketua kelasnya lagi dan gadis itu menjadi
sekertarisnya. Teman-temannya berkata, “ kalian ini memang sudah di takdirkan
untuk bersama mungkin, sampai-sampai dari SMP hingga SMA pun kalian satu ruang
, hmm” guyon teman-temannya. “ahh kalian ini ada-ada aja”, gadis tersipu malu.
Sepontan laki-lakinitu menjawab, “iyaa doong, kita kan jodoh”. Semua
teman-temannya tertawa. Susana kelas pun menjadi ramai dengan canda dan tawa
mereka.
Tak lama kemudian mereka
sudah kelas XII, umur mereka bertambah dan semakin dewasa. Perasaan seorang sahabat pun berubah menjadi sebuah
cinta yang tak semestinya terjadi,tapi inilah hidup yang membutuhkan pasangan masing-masing.
Laki-laki itu pun mulai lebih mendekati gadis itu, laki-laki itu pun sering
menghubungi gadis ini dan setiap kata-katanya seperti tidak biasa seperti apa
yang dikatakan seorang sahabat kepada sahabatnya. Kata-katanya mulai kelihatan
lebih romantis, dan gadis ini pun mulai merasakan sesuatu yang berbeda dari
temannya ini.
Laki-laki ini pun
bertanya pada gadis ini, “qi, boleh gak saya panggil kamu sayang“ katanya,
dia memanggil gadis itu dengan sebutan Qi. Gadis itu menjawab, “boleh-boleh
aja kok, apa salahnya seorang sahabat memanggil sahabatnya dengan sebutan
sayang ,,”. Setelah itu laki-laki ini pun berterusterang dan mencoba untuk
mengungkapkan apa sebernya yang dia raskan.
“Qi, boleh aku bicara
jujur gak ?” dengan nada yang tersendak-sendak. “tentu bolehlah Di” jawab
gadis itu dengan snang hati. Laki-laki itu terdiam sejenak. “mmm,, Qii,mmmmmm,
jujur “ kata-katanya tak bisa keluar. “iyaa ada apa Di, mau jujur tentang apa? curhat dah“ mencoba menenangkan. Dengan mengambil nafas panjang laki-laki
itu menjawab “hhemmmm,,, sebenarnya,, saya dah suka kamu semenjak kita SMP,
tapi saya malu untuk mengatakannya , takut ntar kamu tolak saya“. Gadis itu
pun tertawa, da ternyata gadis itu pun memiliki perasaan yang sama dengan
laki-laki itu. “haha. Di, Di... jujur aja ya, saya juga sudah dari dulu suka
sama kamu, tapi saya tau kamu pacaran dengan sepupumu kann?“ gadis balik
bertanya. Laki-laki menjawab, “iya juga sihh,, tapi saya tidak tau, hati ini
selalu teringat pada mu“ Mencoba meyakinkannya.
Setelah itu laki-laki itu
menyatakan cinta dan mengajak gadis itu untuk menjadi lebih dari sahabat. Tapi
gadis itu tidak langsung menerima laki-laki itu, walaupun sebenarnya gadis itu
ingin menerimanya. Gadis itu mengatakan kepada laki-laki itu “kalau kamu mau
setelah kita UN baru kita lebiih dari sahabat seperti apa yang kamu mau“, dan
laki-laki itu pun menyanggupi apa yang di inginkan gadis itu. Dan tak lama
kemudian Ujian Nasional pun berakhir, dan sesuai perjanjian mereka, mereka
memulai hubungan bukan sahabat lagi, melainkan sepasang kekasih.
Oleh : Bq.asysyarifatul aini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar