Sahabat itu
akan selalu ada dalam suka ataupun duka
Sahabat itu adanya dihati
Meskipun mungkin suatu saat nanti
Kita tidak bersama lagi
Tapi, persahabatan itu tidak akan pernah mati
Sahabat itu
Tidak akan pernah membiarkan sahabatnya sendiri
Sahabat sejati itu tidak akan mungkin hilang
Karena waktu, jarak, bahkan kematian
Sahabat akan menggenggam tanganmu
Saat kamu tidak bisa menggenggam
Sahabat juga akan selalu menuntunmu
Saat kamu tidak bisa melangkah lagi
Sahabat juga menjadi mata, tangan, kaki, juga nafasmu
Di dalam hidup itu tidak ada yang abadi
Semuanya pasti pergi
Tawa dan tangis
Senang dan sedih
Tidak hanya terbangun dalam satu malam
Itu semua tidak akan pudar
Hanya karena perpisahan
Karena arti sahabat adalah kekal selamanya
Pena Al Ghazali
Al-Ghazali adalah salah satu rayon P M I I yang berada dibawah naungan fakultas dakwah dan komunikasi komisariat IAIN Mataram. Rayon terbentuk secara resmi pada tanggal 23 nov 2009.
Jumat, 15 April 2016
Jumat, 22 Mei 2015
EVERYTHING ARE “HABITS” By : “Mo Chuisle”
EVERYTHING
ARE “HABITS”
By
: “Mo
Chuisle”
“Terispirasi
dari sebuah buku karya Felix Y. Siauw”
Ada
yang tau tidak habits itu apa? Jika di cari di dalam kamus besar bahasa inggris
habits berarti “kebiasaan”. Terlepas dari bagaimana kita saat ini, kita bisa
menjadi apapun yang kita inginkan jika kita benar-benar menginginkan hal
tersebut. Hanya dengan satu cara yaitu membiasakan sesuatu yang kita namakan
habits itu pada kehidupan kita.
Habits…
iya, habits. Membuat habits menjadi suatu aktivitas yang automatically dalam
kehidupan kita. Automatically maksudnya adalah secara otomatis, jadi setiap
habits yang kita lakukan secara otomatis berjalan sesuai dengan waktu dan
tempat. Automatically! Sholat… bukankah itu habits yg secara otomatis kita
lakukan? ;)
Lalu
bagaimana membentuk sebuah habits baru? Seperti yang di tulis sebelumnya bahwa
kita bisa menjadi apapun! Ingat? apapun!
Kuncinya
ada dua, yaitu practice (latihan) dan repetition (repetisi). Seberapa efektif
kita melakukan latihan dan sejauh mana efisiensi kita mengulang kembali. Tidak
ada sesuatu yang bisa kita dapatkan dengan cara yang instant, semua butuh usaha
dan waktu. Lakukan repetisi atau mengulang kembali.
Masih
ingatkah kalian pada percobaan yang di lakukan oleh Pavlov? Ya, teori
pengkondisian operant Pavlov yang mengatakan bahwa “pola perilaku akan menjadi
mantap apabila dengan perilaku tersebut berhasil diperoleh hal-hal yang
diinginkan oleh pelaku“. Maksudnya adalah sesuatu yang kita inginkan akan
menjadi habits jika melalui habits tersebut kita memperoleh sesuatu yang
memberi kepuasan. Contohnya adalah kita ingin terbiasa dalam hal membaca buku,
jadi melalui membaca buku tersebut kita memperoleh sesuatu. Bukan hanya ilmu
melainkan sesuatu yang kita inginkan, ya… ingin terbiasa membaca buku. Bukankah
itu memberikan sebuah kepuasan tersendiri terhadap kita?
Pada
saat kita membentuk sesuatu yang kita namakan habits memang tidak akan mudah
seperti yang kita pikirkan. Hanya “harus” untuk melakukan hal tersebut.
Membiasakan sesuatu yang pada mulanya secara sadar menjadi secara tidak sadar.
Seorang pemula hanya perlu belajar kemudian latihan dan jangan lupa… repetisi.
Mari membuat habits baru!
Bismillahirrohmanirrohim
Saya,
penulis.
Akan
membaca al-qur’an 30menit setelah sholat subuh setiap harinya. Semoga Allah
mengabulkan keinginan saya ini, agar menjadi pribadi yang lebih baik. Amin!
Jadi,
bagaimana? sudah terpikirkan membuat habits baru? Jangan lupa.. sebuah
perubahan kecil membawamu satu langkah lebih baik. Hanya perlu melakukannya
setiap hari. Selamat mencoba. Salam pergerakkan!
Sabtu, 09 Mei 2015
BUTA DAN BISU Oleh TARIK *9
Kau punya mata tapi tak
melihat
Di sekitarmu terang tapi
kau anggap gelap
Sungguh indah bagaikan
mawar
Jika di sentuh kau
terluka
Jika di pandang kau
terpana
Buta…. Tidak bukan?
Melihat? Iya!
Tapi sayang, melihatpun
kau buta
Lantas bagaimana?
Bicarapun tak
mengeluarkan kata
Diam adalah emasmu
Mutiara ketika kau diam
Namun duri ketika kau berbicara
Lebih baik kau bisu
saja!
Bagaikan kura-kura
dalam perahu
Mataram, 30 April 2015
DINAMIKA PERGERAKKAN Oleh TARIK *9
Kami tau tapi kami
diam
Kami dengar dan
kami simpan
Kami bahkan melihat
Tapi masih saja kau
butakan kami
Kami ingin
bersuara…
Tidak bisakah kau
mendengar?
Formalitasmu selalu
kau banggakan
Kami Nampak seperti
kuman
Kami bukan apa-apa
Ketimpangan yang
kau buat
Ingatlah akan janji
yang kau ikrarkan
Kami bukanlah
pintar tapi kami jadi bodoh
Tanpa kau lihat,
kau hempas kami
Berkilaumu membuat
kami tidak bisa melihat
Mana yang hak dan
mana yang batil?
Mataram, 30 April 2015
BENDERAKU oleh S
harum mewangi membangkitkan hasrat
sejuk ku tercapai ketika tatapanku
bertitik padamu.
dibawah sang saka tempatmu berkibar,,
buka di atasnya,,
harus disadari
itu lah engkau,
namun kebanggaan ku di sana.
Di sela jutaan malaikat yang membelai,
memegang dan berteduh di bawahmu,
di sana ketakutan, risau dan khawatiran
ku bernaung.
mereka ingin berteduh sendiri
memegangmu dengan paksa,,
dan di perebutkan
hingga kau sobek dibuatnya..
karna hasrat kekuasaan yang kau suguhkan
dan yang ku takutkan itu mulai nampak
jelas
terjadi,,
terjadi lah sudah
benang dan jarum yang kumiliki
kuharap mampu menjahit dan menyatukan
kmbali
mski tak seindah sebelum ada hiasan
benang dan bekas jarum ku.
Tetaplah berkibar,
Di bawah sang saka
Karna itu lah tempatmu.
Sabtu, 11 April 2015
ORGANISASI KEBUTUHAN ATAU KEPENTINGAN…??? Oleh Zainul Majdi
Tidak jarang Banyak dari kita yang
pada saat ini masuk organisasi
mempunyai tujuan-tujuan yang berbeda, ada yang memang mereka masuk organisasi
karena mereka butuh dengan organisasi tersebut dan ada juga yang masuk organisasi
karena mereka mempunyai suatu kepentingan dalam organisasi tersebut, orang yang
masuk organisasi karena memang butuh lebih baik daripada mereka yang masuk
organisasi karena mempunyai kepentingan karena kita tahu bahwa, Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang
menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar
(alasan) bagi setiap individu untuk berusaha. Tentu ketika sesorang masuk organisasi memang karena merasa butuh untuk
berorganisasi tentu mereka akan selalu
berusaha secara maksimal didalam organisasi
yang mereka masuki, karena mereka sadar bahwa organisasi merupakan hal
terpenting di dalam kehidupannya, lewat organisasilah mereka bisa belajar serta
menuangkan ide-ide serta gagasan –gagasan yang mereka miliki, atau lewat organisasilah
mereka bisa mengasah potensi yang mereka
miliki. Dan secara tidak
sadar bahwa memang kita harus berorganisasi dan kita sangat butuh dengan
organisasi, tetapi tidak jarang dari
mereka, mereka masuk organisasi karena
mereka mempunyai suatu kepentingan bagi
mereka, Entah itu mereka berorganisasi untuk mencari kedudukan atau mereka
masuk organisasi ingin memfungsikan organisasi tersebut untuk mencari
kepentingan, karena mereka ingin mencari ketenaran dan kedudukan di dalam organisasi
tersebut, atau mereka jadikan organisasi sebagai jembatan untuk meraih apa yang
menjadi kepentingan mereka, dan ketika mereka sudah memperoleh apa yang menjadi
kepentingannya maka mereka akan begitu saja meninggalkan organisasi yang dia
masuki dan seolah-olah mereka sudah lupa dengan organisasinya tersebut, bahkan
ketika mereka gagal atau tidak bisa mencapai apa yang menjadi keinginannya atau
kepentingannya di dalam organisasi tersebut
mereka juga akan berhenti untuk berorganisasi, orang-orang seperti ini
tidak pantas untuk kita tiru, ketika kita berorganisasi memang karena kita
butuh dengan oraganisasi tersebut maka saya yakin kita bisa menjadi orang
penting meskipun kita tidak mencari kepentingan didalam organisasi tersebut,
tetapi sebaliknya ketika kita berorganisasi karena kita mempunyai kepentingan,
maka saya yakin kita tidak akan bisa menjadi orang penting meskipun kita
butuh dengan organisasi tersebut.
Selasa, 31 Maret 2015
PANGLIMA BINTANG 9 oleh Fadullah
Hembusan angin sepoi-sepoi menyentuh kulit hitamku, perlahan ia pergi menghilang bersembunyi
di atas awan kelabu.
Dihalaman kampus putih berdiri seorang panglima berpangkat bintang
9 gagah perkasa mengumandangkan aksi yang tak kunjung usai. Seperti tak ada yang ditakutinya, hiasan tembok pendidikanpun dirobohkan, kursi panas para pejabat terbakar api.
Terlihat jelas kobaran api yang menyala ditambah lagi dengan siraman bensin oleh seorang panglima bintang
9.
Akupun mulai beranjak pergi dari tempat kejadian mengikuti arah burung yang terbang, sepertinya burung itu memberikan petunjuk buatku. Ketika burung itu hinggap di atas dahan pohon ketapang, lalu aku mulai beranjak duduk sambil berteduh
di bawah pohon tersebut. Dengan memandang indahnya panorama lalu lalangnya kendara’an
yang ditumpangi gadis-gadis manis nan cantik. Akupun mulai berfikir dengan menaruh ujung jari telunjuk
di samping kepalaku “ mengapa seorang panglima bintang 9 melakukan hal demikian
“.
Tiba-tiba datang sosok dua orang berpakaian persis preman jalanan duduk disampingku sambil membawa secangkir kopi dan sebungkus rokok,
lalu kemudian berbisik ditelingaku “apa yang sedang kau pikirkan sahabatku?", seolah-olah mereka sudah membaca pikiranku dari raut wajahku yang cukup buyar.
Tanpa pikir panjang mereka langsung merangkul bahu kiriku sambil berucap, apapun yang ada dalam pikiran nyatamu merupakan perbuatan orang-orang
yang lapar dan haus akan harta yang menjadi tujuan semata.
Sahutan siulan burungpun menyambut ucapan keduanya dari pohon yang rindang menandakan sebuah kejujuran dari kedua orang tersebut.
Dalam benakku tersimpan banyak gejolak permasalahan yang mungkin tak cukup otak kecilku menampung semuanya,
namun karna ini merupakan motivasi buatku untuk merubah semua kesalah pahaman
yang dilakukan oleh seorang panglima bintang
9, akupun siap berdiri tegak
di depannya tuk menyampaikan sebuah kemaslahatan
yang ujungnya akan menjadi realita.
Langganan:
Postingan (Atom)