Rabu, 03 Desember 2014

Cerpen "Si Te'Ung" oleh Fathurrahman


Si Te’ung

`Sahabat-sahabat pernah dengar tidak yang namanya ‘’Te’ung’’??? Pasti udah kan??? Dia itu sukanya bawel, sukanya mau tempeleng orang tapi dia tampan loe..hehe
Setiap hari te’ung ini pergi ke kampus, dia itu paling males atau sebutlah gengsi untuk jalan kaki ke kampusnya, padahal kampusnya tidak terlalu jauh dari kosnya, kira-kira +- 70km. Tapi ea karna begitulah sipatnya te’ung ini males dan gengsi.
Pada suatu ketika dia pergi ke kampus, dia sering di antar sama sahabatnya, namanya Agus sering ia panggil Buder, ketika di antar dia sukanya bawel, tidak bisa sabar. Ahirnya dia di antar, dan setibanya di kampus sik te’ung lansung bergegas masuk kelasnya, eh tiba-tiba dia sudah telat, namun masih saja dia pasang raut wajah yang so calm wajah yang lugu tanpa dosa, toing toing. Ahirnya dia masuk kelas lansung mengeluarkan alat tulisnya. Sahabat-sahabat tau tidak te’ung ini walaupun pembelajaran sudah mulai, tapi masih saja dia suka gangguin teman-teman ceweknya, suka gombal, suka lebay uuuh,, lebay tingkat maut. Te’ung, te’ung,,suara namanya di panggil, kirain dia di panggil sama temannya, ternyata yang panggil dosennya. Raut mukanya kayak orang di panggil malaikat pencabut nyawa, huuh takutnya minta ampun. Dosenya berikan peringatan ‘’kalau kamu hanya ingin datang untuk bermain, dan menggangu temennya yuang lain sebaiknya kamu keluar!!!’’. Dengan wajah yang so calm manusia tanpa dosa, te’ung hanya bisa merunduk dan tersipu takut. Rasain loe kamu bicara-bicara melulu dari tadi’’, kata temannya yang di samping kanannya.
Waktu terus berjalan dan ahirnya pelajaran selesai, te’ung lansung bergegas ke bawah karna mendengarkan suara orang karaoke di halaman kampusnya, eeh disana da acara PORSENI anak-anak Fakultas Syari’ah, dan te’ung anak Fakultas Dakwah. Semakin dia mendekat ke depan panggung itu ternyata suara merdu yang dia dengar adalah mantan kekasihnya, ahirnya te’ung memilih untuk pergi ke tempat tongkrongannya, di gerbang sebelah barat kampusnya yaitu di bawah pohon mahoni. Diasana dia selalu kumpul dengan sahabat-sahabat yang di organisasinya, nama organisasinya sering di sebut bendera kuning, tapi bukan partai golkar loe, namanya itu adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau sering di sebut PMII, hehe tapi ko’ te’ung masih saja suka main-main ya?? Padahal dia punya organisasi yang terkenal dan hebat. Krok, krok, krok, bunyi perutnya te’ung yang lapar. Te’ung lansung menelpon sabat yang sering mengantar dan menjemputnya, namanya sudah tidak asing lagi yang ia sering panggil Buder. Te’ung ‘’halo, uder lagi dimana? Buder ‘’lagi di kos.. ‘’segera kamu jemput saya ke kampus, yang di tempat biasa’’,  katanya te’ung ,berlagak kayak anak pejabat yang punya sopir pribadi.
Tidak lama kemudian Buder datang, te’ung lansung naik ke atas motor dan pulang ke kos. sesampainya di kos, te’ung lansung mebuka sepatu dan menaruh tasnya di atas lemari pakaiannya, kemudian lansung pergi buang air kecil ke kamar mandi. Ham tere bineabreh rehisaqti tere bina keya waju delmera, bunyi nada tunggu Hpnya te’ung, pertanda ada orang nelpon. Buder lansung memberi tau te’ung ‘’ung ada orang nelpon ni’’, te’ung lansung bergegas keluar dari kamar mandi dan mengambil Hpnya, eeh bang bagong yang nelpon, kirain mantannya yang menyanyi dengan suara merdu tadi siang yang ia dengar di kampus, guramnya te’ung, sambil mengankat telpon dari senior organisasinya yaitu bagong. ‘’hallo bang’’ te’ung menjawab dengan suara lantang, ‘’lagi diamana kamu sekarang??’’ bagong bertanya, te’ung menjawab ‘’saya lagi di kos ni bang’’, ‘’segera kamu ke kos, kita diskusi’’ katanya bagong dengan suara yang lantang, namun menggugah hati, tut tut tut suara yang terdengar di Hpnya, menandakan paggilan berahir. Te’ung lansung makan, dan sholat kemudian berangkat ke kos seniornya ‘’bang bagong’’. Assalamu’alaikum, sahutnya te’ung ketika datang di depan pintu kosnya sahabat bagong. Tapi tidak ada orang yang menjawab, eeh ternyata bang bagongnya lagi mandi di kamar mandi, bukan di kamar tidur sahabat-sahabat,,hihihi.
Ung, ung, suara orang memanggil di depan pintu kamar mandi, hehe tidak lain yang manggil pasti bang bagong, sahutnya te’ung. Lansung te’ung nyahut ‘’iya guru, what can i help you??’’ katanya  sambil berlagak kebarat-baratan. ‘’ kamu cuci piring yang ada di bak itu dulu, biar kelihatan bersih di dapur’’ katanya bang bagong. sambil menggaruk-garukkan kepalanya, te’ung berjalan menuju ke dapur dan sambil berkata dengan suara yang kecil ‘’ tadi katanya, saya di suruh ke sini untuk berdiskusi, ko’ saya di suruh cuci piring sih??’’ tanpa pikir panjang te’ung lansung mengambil gabus dan mamalemon, yang sudah di sediakan di dapur, toing toing katanya te’ung, sambil protes ke senior bagong, ‘’bang tadi katanya saya di suruh kesini untuk diskusi, tapi kenapa saya di suruh cuci piring??’, ‘’ itu sebagai bukti kamu takzim sama senior kamu’’ sahutnya bang bagong, ‘’oooo takzim itu apa bang??’’ sahut te’ung lagi. Bang bagong menjawab ‘’ patuh dan menghargai senior, kamu bawel sekali,kamu saya tempeleng nanti’’. Cletuk suara hatiku merasakan takut.
Ahirnya bang bagong selesai mandi, te’ung-pun sudah selesai mencuci piring. Kemudian te’ung duduk di depan serambinya kos senornya yang bernama bagong.  Tidak lama kemudian, tit tit suara lakson motor vario masuk di pintu gerbang, eeh ternyata yang datang guru besarnya senor bagong, dan juga sekaligus senior saya di organisasi bahkan dia juga PRESMA di kampus tempat saya kuliah, namanya Bahwan.

Bersambung............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar